Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Justin Bieber JEALOUS OF Selena Gomez And Benny Blanco



Kabar Terkait dengan TikTok Shop akan segera dibuka semakin kuat setelah perusahaan jejaring sosial milik ByteDance dilaporkan telah kesepakatan kerja sama dengan unit bisnis GoTo, yaitu Tokopedia.

Dikutip dari Bloomberg sesuai dengan keterangan dari seorang sumber yang dekat dengan isu ini, TikTok dan GoTo telah mencapai kesepakatan, deal dengan Tokopedia akan segera diumumkan Minggu depan.




Rincian kerja sama TikTok dan GoTo, seperti apa merger TikTok Shop dan Tokopedia akan segera diumumkan minggu depan.

Kesepakatan kerja sama TikTok-Tokopedia itu diyakini demi menghidupkan kembali "TikTok Shop" di Indonesia, setelah dilarang dan disetop operasinya di Indonesia pada 4 Oktober.

Pada pertengahan November, TikTok disebut tengah "PDKT" (pendekatan) atau sedang melakukan pembicaraan dengan marketplace lokal untuk kemungkinan kerja sama, termasuk dengan termasuk Tokopedia, BukaLapak, dan Blibli.

Hingga hari ini tersiar kabar bahwa TikTok meneken kesepakatan kerja sama dengan unit e-commerce milik GoTo, Tokopedia.

TikTok dilaporkan melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi TikTok Shop di Indonesia.

"Sinyal" diluncurkannya kembali TikTok Shop semakin jelas menyusul manajamen TikTok membuka sejumlah lowongan pekerjaan untuk mengisi posisi jabatan untuk layanan dagangnya itu.

Hadirnya kembali TikTok Shop ini pun disebut-sebut dilakukan dengan aksi merger atau bergabung antara TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo.

Ihwal itu, akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Hargo Utomo menilai, aksi merger itu perlu diamati dalam berbagai hal.

Dia mewanti-wanti pemerintah agar waspada terhadap perlindungan data yang memiliki kemungkinan data transaksi masyarakat disedot dan dikendalikan oleh pihak asing.

"Yang perlu diwaspadai adalah data ownership dan data security.

Undang-Undang perlindungan data pribadi akan berkurang maknanya jika kepemilikan data dan akses terhadap traffic transaksi data dikendalikan oleh pihak asing," kata Hargo, Senin (4/12/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul "Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian".